Minggu, 18 April 2010

Persepsi dan Kebangkitan Bangsa

Pembangunan Berlandaskan Persepsi

Masih terasa dalam pikiran kita bahwa deskripsi akan sejarah bangsa akan senantiasa menjadi realita yang membangkitkan ruh perjuangan dan nasionalisme. Ruh-ruh perjuangan tumbuh dan bangkit dalam sebuah pengejawantahan semangat untuk membuat negara ini senantiasa mengalami kemajuan dan menjadi bangsa yang terdepan dalam konteks kebangkitan bangsa. Kebangkitan bangsa merupakan proses percepatan pembangunan yang dilakukan dengan banyak metode. Metode percepatan pembangunan diimplementasikan dalam berbagai bentuk, mulai dari pembangunan fisik, sumber daya manusia, mental, hingga pembangunan persepsi bangsa. Bangsa kita sudah sering dicekoki dengan pembangunan yang sifatnya terlihat dan tidak mengakar, padahal lebih dari itu, faktor pembangunan alam bawah sadar seringkali dilupakan oleh elemen bangsa kita. Membangkitkan alam bawah sadar merupakan hal yang mutlak dan sudah seharusnya menjadi prioritas pertama dalam proses percepatan bangsa. Semangat, motivasi, dan daya juang merupakan hal terpenting dalam menentukan proses lanjutan sebagai kekuatan awal untuk mencapai tujuan akhir.

Pembangunan alam bawah sadar yang bersifat mengakar dapat dibangkitkan dengan membangun persepsi. Persepsi positif sangat dibutuhkan untuk menstimulus gairah dan semangat awal dalam proses yang terintegrasi untuk kebangkitan bangsa. Persepsi positif dapat dibangun dengan memunculkan fakta positif dan yang bersifat mendorong. Isu-isu kebangsaan penting untuk dimunculkan sebagai stimulus persepsi dalam pencapaian bangsa. Sebuah momen transisi kepemimpinan Indonesia merupakan sebuah bentuk pengejawantahan politik dalam sebuah dinamika kebangsaan menjadi hal yang mutlak ketika berbicara tentang kepemimpinan. Momen tersebut dapat dibangun menjadi sebuah persepsi yang positif ataupun juga persepsi negatif. 

Isu-isu kebangsaan ada yang bersifat membangkitkan kedua persepsi tersebut ataupun salah satunya yang positif. Isu-isu besar yang dapat digunakan dalam membangun persepsi positif yang dapat digunakan untuk kemajuan bangsa kedepan, yaitu prestasi bangsa. Prestasi bangsa dapat membawa pengaruh positif dalam pembangunan bangsa sehingga dapat membawa kebanggaan bangsa kita. Sebagai contohnya adalah banyak kalangan memperkirakan bahwa Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan yang sangat diperhitungkan di dunia. Berbagai fakta dapat dilihat dari kemajuan dan prestasi yang dicapai Indonesia. Sudah menjadi tradisi bahwa anak-anak bangsa yang dikirimkan menjadi delegasi dalam olimpiade science internasional selalu menorehkan prestasi. Medali Emas Olimpiade Fisika Internasional dan Olimpiade Biologi Internasional berhasil dipertahankan pada juli 2009 di Meksiko, Tim Garuda Parahyangan mendapat juara I IEICE Communication Society Award, dan juara II LSI of the year for student dari Semiconductor Industry Newspaper pada 2008 yang lalu di Okinawa, Jepang. Prestasi yang diraih bukan hanya prestasi kompetisi, prestasi industri pun dimiliki dengan pembuatan panser oleh PT Pindad, BPPT, dan Dephan yang mampu menghemat pembelian 200 panser sebesar 750 milyar dengan kebutuhan panser Indonesia minimal sebanyak 4000 panser. Produksi panser ini direncanakan pemerintah untuk diekspor ke negara-negara di Asia. Prestasi juga dicapai para insinyur Indonesia yang berhasil menciptakan roket tercepat di dunia tipe RX-420 Lapan dengan seluruh komponennya buatan Indonesia. Pembuatan roket ini membuat gentar Australia, Malaysia dan Singapura karena konon peluncuran roket ini dapat mengintai aktifitas illegal mereka di wilayah perbatasan kita sehingga diharapkan dengan peluncuran roket ini keamanan dan pertahanan negara dapat ditingkatkan. Beberapa contoh prestasi tersebut dapat membuat persepsi positif bagi setiap individu jika senantiasa dipublikasikan sehingga yang terjadi adalah dapat tercapainya kebangkitan bangsa melalui pembangunan pondasi awal yang dibutuhkan.

Media sebagai Katalisator

Sebagian media atau bahkan masyarakat banyak yang memproyeksikan kemajuan Indonesia dengan berkaca pada fakta kekurangan dan kelemahan. Lebih dari itu bahwa sebenarnya masa depan bangsa Indonesia juga sebaiknya dilihat dari kelebihan dan prestasi-prestasi yang telah diukir anak bangsa masa kini. Bukan berarti kita senang dan terlena dengan capaian saat ini, namun melalui fakta saat ini masyarakat dan pemerintah bisa membuat grand design masa depan dengan melihat capaian saat ini sehingga dapat melakukan tindak lanjut kedepannya. Kekurangan dan kelemahan dapat mengakibatkan timbulnya sikap rendah diri sehingga membuat kita hanya berkutat pada bagaimana cara memperbaiki kekurangan. Jika kita jeli, sesungguhnya banyak potensi dan kelebihan yang dimiliki oleh bangsa kita. Kelebihan ini dapat menjadi semangat untuk mengembangkan potensi yang kita miliki sehingga pergerakan dan pembangunan yang dilakukan dapat efektif dan efisien. Dengan kata lain bukan berarti menutup mata terhadap kekurangan, tapi membuka mata lebih lebar untuk melihat kelebihan yang ada. Kelebihan yang dapat membangun persepsi positif sangat dibutuhkan, dalam hal ini peran media sangat penting sebagai sebuah penyalur informasi kepada masyarakat, terutama untuk prestasi dan capaian-capaian yang telah dilakukan disamping isu-isu yang komersial dan meningkatkan rating semata.

Media sebagai sebuah instrument yang independent sudah seharusnya menjadi katalisator pembangunan bangsa, dan bukan hanya sekedar penyampai fakta dan opini. Media berperan sebagai alat untuk menumbuhkan alam bawah sadar akan persepsi masyarakat karena media menyajikan berita dan fakta secara berulang-ulang. Selain itu berita-berita tersebut dapat diakses secara bebas dan terbuka oleh seluruh lapisan masyarakat. Seiring waktu dengan membentuk persepsi masyarakat, media akan ikut menentukan terbentuknya mental, yang tentunya akan berdampak pada terbentuknya perilaku masyarkat. Oleh karena itu merupakan sebuah manfaat yang besar jika media ikut berperan dalam membangun watak bangsa melalui tayangan yang membentuk persepsi positif terhadap bangsa dan negaranya. Keseluruhan elemen bangsa, termasuk media diharapkan dapat berfungsi secara sinergis untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar